banggaiinternational tuna fishing tournament 2019kendari fishing adventure indonesia meraih juara Umum 2 dan juara species kerapu
Jakarta - Indonesia memiliki potensi wisata bahari yang memukau, mulai dari free diving, surfing, atau sail, semuanya ada. Potensi wisata bahari ini kemudian semakin lengap dengan munculnya nama Banggai, sebagai destinasi wisata mancing kelas Banggai ini pun oleh Kementerian Pariwisata Kemenpar diangkat dalam Focus Group Discussion FGD Pengembangan Wisata Mancing. Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kemenpar, Indroyono mengatakan wilayah perairan Banggai layak dijadikan destinasi wisata mancing kelas ada beberapa alasan yang bisa menjadikan Banggai sebagai destinasi mancing dunia. Pertama adalah kehadiran ikan eksotis Banggai Cardinal Fish. Kedua, perairan Banggai menjadi jalur migrasi ikan tuna, tepatnya dari Samudera Pasifik ke Samudera Hindia. Selain itu ia menjelaskan perairan Banggai dengan Teluk Peleng-nya merupakan lokasi sejarah Indonesia. Tepatnya pada Juli 1962 ada ratusan kapal perang dan kapal angkut pasukan berkumpul di perairan Teluk Peleng."Dengan kekuatan 45 ribu prajurit, TNI siap menyerbu Irian Barat dalam rangka Operasi Trikora Pembebasan Irian Barat. Sebuah Monumen Trikora dibangun di Banggai sebagai penanda dan destinasi wisata sejarah," kata Indroyono dalam keterangan tertulis, Minggu 26/5/2019.Oleh karena itu, dalam acara yang digelar pada Jumat 24/5/2019 di Jakarta ini ia mengatakan, untuk mewujudkan Banggai sebagai destinasi wisata mancing kelas dunia maka akan dihelat lomba mancing Internasional, yaitu Banggai International Tuna Fishing Tournament 2019. Rencananya, event ini akan digelar 27-29 September para peserta akan diarahkan untuk memancing beberapa jenis ikan, seperti ikan tuna cakalang, tuna sirip kuning, tuna mata besar, dan tuna sirip biru."Kegiatan ini sekaligus uji coba sebelum dijadikan event tahunan. Selain kegiatan lomba mancing, peserta turnamen akan mengadakan Joy Sailing ke wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan. Tujuannya, untuk menikmati budaya dan kuliner tradisional Banggai, sekaligus menyaksikan demonstrasi memancing ikan tuna menggunakan layang-layang," peserta FGD, baik di Pusat maupun wilayah Sulawesi Tengah pun sepakat untuk mensukseskan event internasional ini. Rencananya, kegiatan sosialisasi serta promosi event Banggai Internasional Tuna Fishing Tournament 2019 akan dimulai pada 14 Juni juga mengatakan kehadiran Banggai akan membuat peta wisata bahari Indonesia semakin lengkap. Sebelumnya, ada Sabang di Aceh Nanggro Darusallam yang menjadi spot The International Free Diving juga Nias-Sumut, Simelue-Nangroe Aceh Darussalam NAD, Krui-Lampung, Keramas-Bali dan Mandalika-Lombok yang memiliki event International Professional Surfing Competition Series-nya. Sedang Kupang, Tual, Seram, Buton Utara, dan Bawean jadi terkenal karena menjadi jalur rally kapal-kapal layar yacht peserta Sail Indonesia setiap sisi lain Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku senang potensi bahari Indonesia bisa kembali diangkat ke tingkat dunia."Indonesia adalah negara bahari. Negara yang bukan hanya indah alamnya, tetapi juga bawah lautnya. Kita pun dikenal dengan kekayaan flora dan fauna di bawah laut. Banyak wisatawan datang ke Indonesia untuk menikmati wisata bahari," kata kehadiran Banggai akan membuat kekayaan itu semakin dipertegas."Sekarang wisatawan mancanegara yang ingin ke Indonesia memiliki banyak pilihan. Dan kita berharap kekayaan ini membuat wisatawan menjadi betah," katanya. mul/mpr
KumpulanBerita ANTARA News menyajikan informasi terkini tentang banggai international tuna fishing tournament di Indonesia dan dunia Jakarta, – Besarnya potensi bahari di Kepulauan Banggai membuat Kementerian Pariwisata Kemenpar berencana mempersiapkan Banggai sebagai destinasi wisata mancing kelas dunia. Lokasi Banggai yang terletak diantara Samudera Hindia dan Pasifik menjadi salah satu jalur migrasi ikan tuna di Indonesia. Forum Group Discussion FDG yang digelar oleh Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kemenpar di Hotel Harris, Tebet, Jakarta, Jumat 24/5. Forum tersebut membahas mengenai perencanaan Banggai untuk dijadikan sebagai destinasi mancing kelas dunia. Foto Dokumentasi Kementerian Pariwisata Proyeksi Banggai sebagai destinasi wisata mancing kelas dunia ini dibahas dan disepakati dalam forum group discussion FDG yang digelar oleh Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kemenpar di Hotel Harris, Tebet, Jakarta, Jumat 24/5. Penasihat Kehormatan Menteri Pariwisata, Indroyono Soesilo dalam keterangan tertulisnya mengatakan ada beberapa alasan yang menjadi pertimbangan Kemenpar mempesiapkan Banggai menjadi destinasi mancing kelas dunia. Pertama kehadiran ikan eksotis endemik Banggai “Cardinal Fish”. Kedua tentu migrasi tuna di sana dari Samudera Hindia ke Pasifik yang melewati perairan Banggai. “Perairan Banggai dengan Teluk Peleng-nya merupakan lokasi sejarah Indonesia, dimana pada Juli 1962 ada ratusan kapal perang dan kapal angkut pasukan perang dalam rangka Operasi Trikora Pembebasan Irian Barat,” ujar Indroyono yang juga Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kemenpar seperti dikutip Antara. Untuk merealisasikan rencana tersebut, Kemenpar akan menghelat perlombaan mancing Internasional bertajuk “Banggai International Tuna Fishing Tournament 2019”. Rencananya, perlombaan ini akan digelar pada 27-29 September 2019 dan sosialisasi dimulai 14 Juni 2019. Turnamen ini akan memperebutkan piala dengan kategori spesies-spesies tuna, seperti tuna sirip kuning yellowfin tuna, tuna sirip biru Bluefin tuna tuna mata besar dan cakalang. “Kegiatan ini sekaligus uji coba sebelum dijadikan event tahunan. Selain kegiatan lomba mancing, peserta turnamen akan mengadakan Joy Sailing ke wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan. Tujuannya, untuk menikmati budaya dan kuliner tradisional Banggai, sekaligus menyaksikan demonstrasi memancing ikan tuna menggunakan layang-layang,” tutup Indroyono.
BanggaiRegency, Central Sulawesi, is directed to become a favorite fishing tourist destination with various supporting resources. Honorary Adviser to the Minister of Tourism, Indroyono Soesilo, during the Focus Group Discussion (FGD) on Marine Tourism Development "recreational fishing" in Jakarta, last week, said that Banggai with all its natural wealth is very potential to be developed as a
Banggai - Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah Sulteng, berpotensi besar menjadi destinasi wisata memancing dengan berbagai sumber daya tersebut pernah diutarakan oleh Penasehat Kehormatan Menteri Pariwisata Indroyono Soesilo. Ia menyebut perairan di Kabupaten Banggai memiliki berbagai spesies ikan yang kerap dijadikan sasaran dalam olahraga itu, ada beberapa alasan Kabupaten Banggai sangat pas untuk destinasi wisata memancing, "Pertama adalah kehadiran ikan eksotis banggai cardinal fish. Kedua, perairan Banggai menjadi jalur migrasi ikan tuna, tepatnya dari Samudera Pasifik ke Samudera Hindia," ujar sisi kesejarahan, perairan Banggai dengan Teluk Peleng-nya merupakan lokasi konsentrasi pasukan Indonesia pada Juli 1962. Indonesia menempatkan ratusan kapal perang dan kapal angkut pasukan di perairan Teluk Peleng.“Dengan kekuatan prajurit, TNI siap menyerbu Irian Barat dalam rangka Operasi Trikora untuk membebaskan Irian Barat. Ada monumen Trikora yang dibangun di Banggai sebagai penanda dan destinasi wisata sejarah," pemancing memperlihatkan hasil pancingannya seekor tuna. Foto banggaifishing Untuk mempromosikan kekayaan laut Kabupaten Banggai dan nilai sejarahnya, Kabupaten Banggai menjadi tuan rumah Banggai International Tuna Fishing Tournament 2019. Kegiatan itu digelar pada 27- 29 September 2019. Para peserta akan diarahkan untuk memancing beberapa jenis ikan, seperti ikan tuna cakalang, tuna sirip kuning, tuna mata besar, dan tuna sirip biru. Iklan "Kegiatan ini sekaligus uji coba sebelum dijadikan kegiatan tahunan. Selain memancing, peserta juga mengikuti joy sailing ke wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan,” imbuh Indroyono. Wisatawan bisa menyaksikan atraksi memancing ikan tuna dengan layang-layang dan menikmati kelezatan kuliner Banggai Herwin Yatim dalam perhelatan Banggai International Tuna Fishing Tournament 2019, mengatakan Perairan Banggai Brother's dikenal sebagai destinasi wisata memancing kelas dunia, “Di perairan itu terdapat banggai cardinal fish, selain itu Perairan Banggai Brother’s juga masuk ke dalam jalur migrasi Ikan tuna dari kawasan Samudera Pasifik ke Samudera Hindia,” ujar Herwin. Ia menyambut baik perhelatan sport event dihelat di kabupatennya, agar wisatawan mancanegara dan nusantara berdatangan ke Kabupaten Banggai. Dengan demikian, perputaran ekonomi bisa mendorong peningkatan kesejahteraan warga Banggai. Terutama para nelayan dan mereka yang bergantung kehidupannya di bidang kelautan dan Banggai Herwin Yatim memberi sambutan dalam Banggai International Tuna Fishing Tournament 2019. Foto Humas Publikasi dan Dokumentasi Kabupaten BanggaiMenurut Herwin, dengan menjadikan Banggai International Tuna Fishing Tournament sebagai perhelatan tahunan, pihaknya berharap Kabupaten Banggai bisa memperoleh manfaat yang besar. Olehsebab itu, Kementerian Pariwisata bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan Pemerintah Daerah Banggai (Kabupaten Banggai, Banggai Laut dan Banggai Kepulauan) akan menggelar Banggai International Tuna Fishing Tournament (BITFT) 2019 di Kabupaten Banggai.
Date Selasa, 28 Mei 2019 0322 WIB 106 Views * Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, akan menggelar Banggai International Tuna Fishing Tournament 2019 pada 27–29 September 2019. Foto FB Kemenpar Jakarta, – Pemerintahan Joko Widodo Jokowi menempatkan pariwisata sebagai program unggulan untuk mendulang devisa sebesar-besarnya. Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata Kemenpar menargetkan Indonesia dikunjungi sebanyak 20 juta wisatawan mancanegara wisman pada 2019. Untuk mencapai target tersebut Kemenpar gencar mempromosikan berbagai objek wisata di berbagai daerah. Tak hanya itu. Kemenpar pun getol mempromosikan berbagai event kesenian, kebudayaan, kuliner, olahraga, dan lain sebagainya. Salah satu event tersebut adalah lomba memancing internasional di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Event bertajuk Banggai International Tuna Fishing Tournament 2019 akan digelar pada 27–29 September 2019. Dikutip dari keterangan tertulis Kemenpar disebutkan Banggai telah diarahkan untuk menjadi wisata memancing favorit para wisman maupun wisatawan nusantara. Mengapa Banggai? Karena di sana terdapat ikan eksotis Banggai cardinal fish. Kedua, perairan Banggai menjadi jalur migrasi ikan tuna. Tepatnya dari Samudera Pasifik ke Samudera Hindia. arh
Turnamenmancing kelas dunia, Banggai International Tuna Fishing Tournament (BITFT) 2019 menyiapkan total hadiah mencapai Rp 500 juta. Akan digelar di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah (27-29 September 2019), BITFT 2019 masuk ke dalam kalender International Game Fishing Association (IGFA). Event ini menjadi upaya Kementerian Pariwisata (Kemnpar) untuk meningkatkan eksistensi wisata memancing Selasa, 25 Juni 2019 1507 WIB Ilustrasi memancing. ANTARA/Ampelsa Iklan Jakarta - Perairan Kabupaten Banggai di Sulawesi Tengah yang merupakan jalur perpindahan ikan tuna dari kawasan Samudera Pasifik ke Samudera Hindia memikat wisatawan yang memiliki hobi memancing. Potensi tersebut membuat kawasan perairan ini menjadi tempat untuk lomba memancing Banggai International Tuna Fishing Tournament BITFT, pada 27 September-29 September Nikmatnya MemancingSelain dari Indonesia, sudah ada peserta dari perwakilan negara lain. “Sejauh ini peserta yang telah mendaftar dari Malaysia dan Timor Leste,” kata Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata Indroyono Soesilo, Senin, 24 Juni menambahkan akan ada peserta dari perwakilan negara lainnya, yaitu Singapura, Australia, Prancis, dan Jepang. Indroyono menjelaskan bahwa turnamen memancing tersebut akan masuk dalam kalender International Game Fishing Association IGFA. Maka direncanakan akan ada peninjauan langsung dari IGFA. Adapun IGFA adalah otoritas yang mencatat rekor pemancingan internasional dari berbagai kategori jenis ikan. Dalam turnamen memancing ini mengikuti aturan menjelaskan bahwa kegiatan memancing belum mendapatkan prioritas pengembangan destinasi, bila dibandingkan dengan wisata bahari, di antaranya diving, cruise, surfing, dan yacht. “Kami mendorong popularitas wisata memancing, karena datang dari daerah dan mempunyai ciri khas,” Turnamen memancing Banggai International Tuna Fishing Tournament BITFT menyediakan total hadiah Rp. 500 juta, untuk empat pemenang. Para pemenang akan dipilih berdasarkan berat ikan yang terpancing. Kategorinya minimal ikan yang ditimbang beratnya 5 Tak Hanya Sekadar Hobi, Ini Manfaat MemancingAda pula hadiah jackpot sejumlah Rp. 100 juta untuk peserta yang mendapatkan ikan tuna sirip kuning madihahang yang beratnya di atas 100 kilogram. Artikel Terkait Kemensos Penuhi Kebutuhan Korban Persetubuhan Anak di Parigi Moutong 7 hari lalu Kasus Pemerkosaan Anak dengan 11 Tersangka, Aksi Doa Bersama Digelar di Palu 8 hari lalu Menganulir Diksi Persetubuhan Anak dalam Kasus Pemerkosaan di Parigi Moutong 9 hari lalu Sebut Kasus di Parimo Bukan Pemerkosaan, Kapolda Sulteng Irjen Agus Nugroho Disorot, Ini Profilnya 9 hari lalu Dijuluki Negeri Seribu Pagoda, Ini 5 Rekomendasi Tempat Wisata di Myanmar 28 hari lalu Strategi Sulawesi Utara Kejar Target 1 Juta Kunjungan Wisatawan Cina pada 2023 31 hari lalu Rekomendasi Artikel Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini. Video Pilihan Kemensos Penuhi Kebutuhan Korban Persetubuhan Anak di Parigi Moutong 7 hari lalu Kemensos Penuhi Kebutuhan Korban Persetubuhan Anak di Parigi Moutong Kemensos membantu memenuhi kebutuhan korban asusila berinisial RO asal Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah dan keluarganya. Kasus Pemerkosaan Anak dengan 11 Tersangka, Aksi Doa Bersama Digelar di Palu 8 hari lalu Kasus Pemerkosaan Anak dengan 11 Tersangka, Aksi Doa Bersama Digelar di Palu Pemerkosaan terhadap anak terus berulang karena kerap terabaikan oleh banyak orang. Menganulir Diksi Persetubuhan Anak dalam Kasus Pemerkosaan di Parigi Moutong 9 hari lalu Menganulir Diksi Persetubuhan Anak dalam Kasus Pemerkosaan di Parigi Moutong Polisi memilih diksi persetubuhan anak di bawah umur dibanding pemerkosaan. Sebut Kasus di Parimo Bukan Pemerkosaan, Kapolda Sulteng Irjen Agus Nugroho Disorot, Ini Profilnya 9 hari lalu Sebut Kasus di Parimo Bukan Pemerkosaan, Kapolda Sulteng Irjen Agus Nugroho Disorot, Ini Profilnya Kapolda Sulteng, Irjen Agus Nugroho dianggap keliru menyebut kasus pemerkosaan remaja di arimo sebagai persetubuhan anak di bawah umur. Dijuluki Negeri Seribu Pagoda, Ini 5 Rekomendasi Tempat Wisata di Myanmar 28 hari lalu Dijuluki Negeri Seribu Pagoda, Ini 5 Rekomendasi Tempat Wisata di Myanmar Ada beragam Tempat wisata di Myanmar, mulai dari wisata religi hingga wisata bahari Strategi Sulawesi Utara Kejar Target 1 Juta Kunjungan Wisatawan Cina pada 2023 31 hari lalu Strategi Sulawesi Utara Kejar Target 1 Juta Kunjungan Wisatawan Cina pada 2023 Sebelum pandemi Covid-19, Sulut merupakan daerah tujuan terbesar kedua wisatawan Cina setelah Bali. Pesawat Tergelincir di Bandara Maleo Kabupaten Morowali, Polisi Besok KNKT Mulai Investigasi 33 hari lalu Pesawat Tergelincir di Bandara Maleo Kabupaten Morowali, Polisi Besok KNKT Mulai Investigasi Pesawat Hawker 900XP PK LRU yang tergelincir di Bandara Maleo, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah kini masih di lokasi landas pacu belum dievakuasi. Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal 13 April 2023 Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas Kepulauan Mentawai, Rekomendasi Wisata Bahari Eksotis di Sumatera Barat 13 April 2023 Kepulauan Mentawai, Rekomendasi Wisata Bahari Eksotis di Sumatera Barat Di Kepulauan Mentawai, ombaknya yang terkenal dengan nama Makaroni merupakan surga peselancar dan disebut serupa seperti di Hawaii. Tim SAR Brimob Polda Sulteng Patroli Bantu Korban Banjir Morowali Utara, Puluhan Keluarga Mengungsi 9 April 2023 Tim SAR Brimob Polda Sulteng Patroli Bantu Korban Banjir Morowali Utara, Puluhan Keluarga Mengungsi Banjir di Morowali Utara Sulawesi Tengah telah berlangsung beberapa hari membuat puluhan keluarga mengungsi.
Banggai SAHABATMANCING.COM - Event Banggai International Tuna Fishing Tournament (BITFT) yang
Jakarta, IDN Times – Untuk pertama kalinya, Indonesia akan mengadakan lomba memancing tingkat internasional. Acara ini diadakan oleh Kementerian Pariwisata Kemenpar bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai, Banggai Laut, dan Banggai Kepulauan Sulawesi Tengah pada 27 hingga 29 September ini bernama Banggai International Tuna Fishing Tournament BITFT 2019. Pertanyaannya, kenapa harus di Banggai?“Jawabannya kenapa tidak? Indonesia punya potensi memancing yang belum digarap. Tahun lalu sudah dicoba Banggai dalam rangka Hari Nusantara. Karena tiap wilayah Indonesia punya ciri khasnya masing-masing. Seperti diving di Sabang, Bunaken, Wakatobi, lalu rally di Maluku, selancar atau surfing di Sumatera Selatan,“ kata Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kemenpar Dwisuryo Indroyono Soesilo di Gedung Sapta Pesona, Kemenpar, Senin 25/6.Selain itu, Banggai dikenal sebagai destinasi fishing tourism kelas dunia karena terdapat banyak ikan eksotis seperti Banggai Cardinal Fish. Selain itu, perairan Banggai juga masuk dalam jalur migrasi ikan tuna dari kawasan Samudera Pasifik ke Samudera Hindia. Baca Juga Jalin Kerja Sama, Kemenpar Gelar Sales Mission di 2 Kota Malaysia 1. Ikan apa yang akan dipancing? mengatakan, karena Banggai merupakan jalur tuna, maka ikan yang dipancing adalah ikan tuna. Seperti tuna sirip biru, tuna sirip kuning, tuna mata besar, juga beberapa ikan lain yang dapat dipancing seperti ikan marline, ikan kue, gindara atau escolar, lemadang, kerapu, kakap, barakuda, tenggiri, layaran, dan amberjack.“Kalau berhasil menangkap ikan tuna sirip kuning di atas 100 kg, maka nanti langsung dapat jackpot atau hadiah Rp100 juta,” kata Wakil Bupati Banggai Mustar Empat titik memancing dan waktunyaIDN Times/ Helmi Shemi Lomba memancing ini akan diadakan selama 3 hari dengan 2 hari untuk memancing dan 1 hari berwisata di Tanjung Pamali. Lokasi memancing pertama akan dimulai dari Pelabuhan Tangkian menuju Desa Bonepuso dari pukul peserta akan beristirahat dan melanjutkan lomba memancing di hari kedua yang dimulai dari Pelabuhan Bonepuso menuju Pelabuhan Tangkian dari pukul WITA."Untuk hari pertama ada 2 titik memancing yakni Reff Montop dan Pulau Delepan yang keduanya memakan waktu kurang lebih 3 hingga 3,5 jam. Untuk hari kedua, juga ada 2 titik memancing yakni di Pulau Merpati dan Pulau Sumpuan," jelas Targetkan wisatawan mancanegaraIDN Times/Sunariyah Hingga saat ini sudah ada sekitar 25 peserta dari luar negeri yang mendaftar seperti Malaysia, Singapura, dan Timor Leste. Dwisuryo mengaku optimistis nantinya peserta dapat mencapai target yakni 250 peserta dari negera Eropa seperti Prancis, Austria, dan Jepang.“Ini belum kami sebar flyer, baru pengumuman. Kalau nanti sudah disebar ke duta besar dan lainnya, kami yakin mencapai target. Tahun depan akan lebih besar karena masuk agenda tahunan,” kata wisatawan asing nantinya akan disiapkan penginapan hotel bintang 3 dan 4 di Bonepuso.“Kita tawarkan di Banggai ada acara budaya. Di pembukaan akan pariwisata, acara tradisional di sana,” imbuh Banggai sudah sering jadi penyelenggara lomba memancing internasionalIDN Times/Sunariyah Kabupaten Banggai telah beberapa kali menjadi tuan rumah penyelenggaraan event turnamen mancing tingkat internasional. Banggai International Tuna Fishing Tournament BITFT memancing internasional ini diselenggarakan sebagai upaya mempromosikan Indonesia perairan Banggai khususnya sebagai destinasi wisata memancing world fishing tourism destination kelas dunia. Dwisuryo mengatakan, BITFT 2019 merupakan rangkaian dari event fishing tourism tahun lalu yang terdiri dari tiga turnamen memancing juga menjelaskan bahwa kegiatan wisata memancing merupakan salah satu amanat dalam Undang-Undang Pariwisata No. 10 Tahun 2009 sebagai salah satu produk wisata bahari yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Baca Juga Genjot Wisatawan, Jabar Siapkan 262 Acara Menarik hingga Akhir Tahun
Later the participants will be directed to fishing for several types of fish. Such as skipjack tuna, yellow fin tuna, big eye tuna, and bluefin tuna. "This activity is at the same time a trial before becoming an annual event. In addition to fishing activities, tournament participants will hold 'joy sailing' to the Banggai Kepulauan Regency region.
Kegiatan ini akan masuk dalam kalender International Game Fishing Association IGFA sebagai otoritas yang mencatat rekor pemancingan internasional dari berbagai kategori jenis ikan sehingga direncanakan akan ada peninjauan langsung dari utusan ANTARA - Turnamen mancing kelas dunia Banggai International Tuna Fishing Tournament BITFT 2019 yang akan digelar di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, 27-29 September 2019 menawarkan hadiah berupa jackpot Rp100 juta sebagai daya tarik peserta dan wisatawan. Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kemenpar Indroyono Soesilo di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa turnamen ini diharapkan akan diikuti ratusan peserta dari berbagai negara. “Sejauh ini peserta yang telah mendaftar yaitu dari Indonesia sendiri, Malaysia, dan Timor Leste,” ujarnya. Ia berharap akan ada banyak peserta dari negara lain termasuk dari Singapura, Australia, Prancis, dan Jepang. Indroyono menyatakan kegiatan ini akan masuk dalam kalender International Game Fishing Association IGFA sebagai otoritas yang mencatat rekor pemancingan internasional dari berbagai kategori jenis ikan sehingga direncanakan akan ada peninjauan langsung dari utusan IGFA. “Kami ingin meningkatkan devisa dari marine tourism yang nilainya tujuh kali lipat dari wisata biasa atau leisure yang rata-rata hanya dolar AS per orang per kunjungan,” kata Indroyono. Menurutnya, saat ini kegiatan wisata memancing memang belum mendapatkan prioritas dalam pengembangan destinasi serta publikasi sebagaimana produk wisata bahari lainnya, seperti diving, cruise, surfing, dan yacht yang dianggap berhasil memberikan sumbangan besar terhadap devisa negara. “Event ini kami harapkan bisa mendorong popularitas wisata memancing, karena datang dari daerah dan mempunyai ciri khas,” kata Indroyono. Baca juga Banggai Sulteng diarahkan jadi destinasi wisata mancing Kabupaten Banggai telah beberapa kali menjadi tuan rumah penyelenggaraan turnamen mancing tingkat internasional. Di kalangan wisatawan mancing dunia, perairan Banggai dikenal sebagai destinasi wisata mancing kelas dunia karena terdapat banyak ikan eksotis seperti Banggai Cardinal Fish. Selain itu, perairan Banggai juga masuk dalam jalur migrasi ikan tuna dari kawasan Samudera Pasifik ke Samudera Hindia. Senada dengan Indroyono, Wakil Bupati Banggai Mustar Labolo menyampaikan antusiasme menyambut turnamen ini. “Harapan kami dengan turnamen ini, kunjungan wisatawan ke Banggai, baik dari dalam maupun luar negeri akan semakin banyak. Kami juga berharap turnamen ini bisa menjadi acara rutin tahunan,” kata Mustar. Untuk perlombaan ini, Banggai menyediakan total hadiah Rp500 juta. Pemenang akan dipilih berdasarkan berat hasil pancingan, dari juara pertama hingga juara keempat. Dengan kategori lomba minimal ikan yang ditimbang hingga 5 kg. Di samping ikan tuna, ada 10 spesies ikan lain yang akan dinilai sebagai tangkapan yakni Marline, Kuwe, Eskola, Lemadang, Kerapu, Kakap, Barakuda, Tenggiri, Pelayaran, dan Ambarjack. Panitia pun menyediakan lima kapal nelayan untuk dipakai peserta, tetapi pemancing dibolehkan jika ingin membawa kapal sendiri. Dalam kompetisi memancing ini semua aturan turnamen mengikuti aturan IGFA. Selain perlombaan reguler, akan ada pula hadiah jackpot sebesar Rp100 juta bagi yang berhasil menangkap ikan tuna sirip kuning di atas 100 kg. Baca juga Festival Pulo Dua digelar 25-28 Juli 2019Pewarta Hanni SofiaEditor Nusarina Yuliastuti COPYRIGHT © ANTARA 2019
salamhormat my partner,,,nih video konten Ramah tamah dan teknikal meeting event BANGGAI INTERNATIONAL TUNA FISHING TOURNAMENT 2019,,,dilaksanakan dikota lu Turnamen mancing kelas dunia Banggai International Tuna Fishing Tournament BITFT 2019 yang akan digelar di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, pada 27-29 September 2019 menawarkan total hadiah Rp500 juta dan jackpot Rp100 juta sebagai daya tarik peserta dan wisatawan. Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kemenpar Indroyono Soesilo dalam acara Peluncuran dan Konferensi Pers BITFT 2019 yang diselenggarakan di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, pada Senin 24/6/2019 mengatakan turnamen ini diharapkan akan diikuti ratusan peserta dari berbagai negara. Lebih lanjut, Indroyono mengatakan kegiatan ini akan masuk dalam kalender International Game Fishing Association IGFA sebagai otoritas yang mencatat rekor pemancingan internasional dari berbagai kategori jenis ikan sehingga direncanakan akan ada peninjauan langsung dari utusan IGFA. “Kami ingin meningkatkan devisa dari marine tourism yang nilainya tujuh kali lipat dari wisata biasa atau leisure yang rata-rata hanya dolar AS perorang perkunjungan,” kata Indroyono. Menurutnya, saat ini kegiatan wisata memancing memang belum mendapatkan prioritas dalam pengembangan destinasi serta publikasi sebagaimana produk wisata bahari lainnya, seperti diving, cruise, surfing, dan yacht yang dianggap berhasil memberikan sumbangan besar terhadap devisa negara. “Event ini kami harapkan bisa mendorong popularitas wisata memancing,” kata Indroyono. Kabupaten Banggai telah beberapa kali menjadi tuan rumah penyelenggaraan turnamen mancing tingkat internasional. Di kalangan wisatawan mancing dunia, perairan Banggai dikenal sebagai destinasi wisata mancing kelas dunia karena terdapat banyak ikan eksotis seperti Banggai Cardinal Fish. Selain itu, perairan Banggai juga masuk dalam jalur migrasi ikan tuna dari kawasan Samudera Pasifik ke Samudera Hindia. Senada dengan Indroyono, Wakil Bupati Banggai Mustar Labolo menyampaikan antusiasme menyambut turnamen ini. “Harapan kami dengan turnamen ini, kunjungan wisatawan ke Banggai, baik dari dalam maupun luar negeri akan semakin banyak. Kami juga berharap turnamen ini bisa menjadi acara rutin tahunan,” kata Mustar. Untuk perlombaan ini, Banggai menyediakan total hadiah Rp500 juta. Pemenang akan dipilih berdasarkan berat hasil pancingan, dari juara pertama hingga juara keempat. Dengan kategori lomba minimal ikan yang ditimbang hingga 5 kg. Di samping ikan tuna, ada 10 spesies ikan lain yang akan dinilai sebagai tangkapan yakni Marline, Kuwe, Eskola, Lemadang, Kerapu, Kakap, Barakuda, Tenggiri, Pelayaran, dan Ambarjack. Panitia pun menyediakan lima kapal nelayan untuk dipakai peserta, tetapi pemancing dibolehkan jika ingin membawa kapal sendiri. Dalam kompetisi memancing ini semua aturan turnamen mengikuti aturan IGFA. Selain perlombaan reguler, akan ada pula hadiah jackpot sebesar Rp100 juta bagi yang berhasil menangkap ikan tuna sirip kuning di atas 100 kg. BanggaiInternational Tuna Fishing Tournament (BITFT) 2019 akan digelar di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, pada 27-29 September mendatang. Turnamen wisata mancing kelas dunia ini akan menawarkan hadiah hingga Rp500 juta untuk para peserta. An international fishing tournament will be held in Banggai regency, Central Sulawesi in September as part of the government’s program to promote marine tourism. The head of maritime tourism development at the Tourism Ministry, Indroyono Soesil, said in Jakarta on Monday that the three-day Banggai International Tuna Fishing Tournament BITFT 2019 would follow last year’s national tourism fishing event that was also held in Banggai. “Each region in Indonesia has their own unique characteristics in marine tourism. We realize there’s one marine tourism potential that still hasn’t been forged upon, and that is fishing tourism.,” he said Indroyono said the tournament was part of efforts to promote fishing tourism, which is still relatively untapped as compared to other marine tourism such as diving, cruise surfing, and yachting “We want to increase foreign exchange from marine tourism of which its value can be seven times larger than regular tourism [leisure], which amounted to US$ 1,100 per person per visit.” he added. Banggai is known for its endemic Banggai cardinal fish. It is also the regency with the fastest-growing economy, with 9 percent growth in 2018. In the first quarter, the regency received about 2,500 domestic tourists and more than 200 foreign tourists. The tournament will target 250 participants, who will be grouped into 50 teams. The opening ceremony will be held on Sept. 26, while the tournament will start on Sept 27 at 8 The tournament will be held in two areas, Tangkian Port on the first day and Bonepuso village on the second day. Judging will take place each day after fishing activities. “Around 20 people have registered from Indonesia, Malaysia and Timor Leste. More participants are expected from the Philippines, Australia, Singapore, France and Japan,” Benyamin Pongdatu, the head of the marine fisheries service, said. There are 10 species of fish besides tuna that are allowed in the tournament. They are marlin catch and release, kuwe, escolar, lemadang, grouper, snapper, barracuda, mackerel fish, flying fish and amberjack. Judging will focus on the weight of catch. Total prize money amounts to Rp 500 million, including an additional prize of Rp 100 million for participants who are able to catch yellow fin tuna weighing 100 kilograms. In preparing for the tournament, the committee has prepared 30 boats. Participants are also allowed to bring their own boats, however the standards will be set by the judges. tkp 3V00.
  • pfh3jc3smj.pages.dev/103
  • pfh3jc3smj.pages.dev/452
  • pfh3jc3smj.pages.dev/822
  • pfh3jc3smj.pages.dev/449
  • pfh3jc3smj.pages.dev/681
  • pfh3jc3smj.pages.dev/416
  • pfh3jc3smj.pages.dev/77
  • pfh3jc3smj.pages.dev/652
  • pfh3jc3smj.pages.dev/871
  • pfh3jc3smj.pages.dev/912
  • pfh3jc3smj.pages.dev/317
  • pfh3jc3smj.pages.dev/521
  • pfh3jc3smj.pages.dev/798
  • pfh3jc3smj.pages.dev/261
  • pfh3jc3smj.pages.dev/903
  • banggai international tuna fishing tournament